Dalam rangka membangun ketangguhan masyarakat terhadap potensi ancaman radikalisme dan terorisme, sebuah Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk "DESA SIAP SIAGA" diselenggarakan pada hari Jum'at, 07 Juni 2024. Acara ini digelar di Hotel Novotel Bandar Lampung dan diikuti oleh perangkat desa, pemuda, tokoh masyarakat, serta perwakilan dari berbagai elemen masyarakat setempat. Bimtek ini bertujuan menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif dengan meningkatkan kesadaran serta partisipasi aktif masyarakat dalam mencegah dan mengantisipasi potensi ancaman radikalisme dan terorisme.
Desa Siap Siaga adalah konsep desa atau kelurahan yang berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi berbagai potensi ancaman, termasuk ancaman radikal terorisme. Dengan menggunakan alat ukur yang telah dirancang khusus, program ini menilai tingkat kesadaran warga dan kemampuan mereka dalam mendeteksi serta mengantisipasi potensi bahaya dari gerakan radikal di lingkungan mereka.
Pentingnya Kesadaran dan Ketahanan Masyarakat
Bahwa ancaman radikalisme dan terorisme dapat merusak kedamaian serta keharmonisan di lingkungan desa. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat menjadi kunci utama untuk membendung penyebaran paham radikal. “Desa yang aman adalah desa yang penduduknya memiliki pemahaman yang kuat tentang bahaya radikalisme, serta mampu mengenali dan melaporkan setiap gejala yang mencurigakan. Ini adalah tugas kita semua, bukan hanya aparat desa atau penegak hukum,”
Bimtek ini menghadirkan narasumber dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang membagikan informasi terkait pola penyebaran radikalisme, modus rekrutmen oleh kelompok radikal, serta cara-cara deteksi dini yang bisa dilakukan oleh warga. Materi disampaikan secara interaktif dengan memberikan contoh-contoh kasus nyata serta pemahaman tentang bagaimana organisasi radikal bekerja di lapangan.
Alat Ukur Kesadaran Siaga Desa
Alat ukur yang digunakan dalam program Desa Siap Siaga ini mencakup beberapa aspek, antara lain:
-
Pemahaman dan Wawasan Masyarakat tentang Radikalisme
Mengukur sejauh mana masyarakat memahami tentang konsep radikalisme, terorisme, dan bahayanya terhadap keamanan nasional dan lokal.
-
Kepedulian Sosial dan Kewaspadaan
Mengidentifikasi kemampuan warga dalam mengenali gejala-gejala awal dari potensi radikalisasi di lingkungan sekitar, seperti perubahan perilaku sosial dan ideologi pada individu atau kelompok tertentu.
-
Kemampuan Deteksi Dini dan Tindakan Pencegahan
Menilai kesiapan warga dalam melaporkan indikasi ancaman, serta kemampuan perangkat desa dan pemuda setempat dalam mengambil tindakan pencegahan dan pelaporan.
-
Partisipasi dan Keberanian Masyarakat
Mengukur sejauh mana masyarakat bersedia terlibat dalam berbagai program pencegahan radikalisme, termasuk keterlibatan dalam diskusi, pelatihan, dan kegiatan sosialisasi anti-terorisme.
Simulasi dan Deklarasi Desa Siap Siaga
Selain pemaparan materi, kegiatan ini juga diisi dengan simulasi tentang bagaimana bersikap ketika menemukan indikasi ancaman radikal di lingkungan desa. Peserta dilatih untuk mengenali tanda-tanda radikalisme, berkoordinasi dengan aparat setempat, dan memahami alur pelaporan yang benar.
Harapan dan Langkah ke Depan
Melalui kegiatan Bimtek ini, diharapkan Kampung Bumi Raharjo dan desa-desa lainnya di Kecamatan Bumi Ratu Nuban dapat menjadi pionir dalam menciptakan Desa Siap Siaga yang tanggap terhadap potensi ancaman radikalisme. Dengan kesadaran, kewaspadaan, serta komitmen bersama, masyarakat diharapkan mampu mendeteksi dan mencegah ancaman sejak dini sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih besar.
Program Desa Siap Siaga ini tidak hanya akan berhenti pada pelatihan, tetapi juga diikuti dengan monitoring dan evaluasi berkala untuk memastikan bahwa kesadaran dan kesiapsiagaan tetap terjaga. Langkah ini merupakan wujud nyata dari sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan lembaga penegak hukum dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari ancaman radikal.
“Desa Siap Siaga, Masyarakat Tangguh, Indonesia Aman.”
Komentar yang terbit pada artikel "Bimtek DESA SIAP SIAGA untuk Antisipasi Ancaman Radikal Terorisme"